Menikah bagi pasangan muda saat ini mungkin bisa dibilang semakin marak. Pasalnya generasi 90-an yang dilabeli sebagai generasi dari bonus demografi sedang memasuki umur “kapan menikah”. Tak ayal, mereka kelahiran 1988 ke atas sedang gencar menyebar undangan. Mengurusi hal pernikahan adalah satu dari banyak hal yang persiapkan. Salah lainnya adalah menentukan dimana kalian akan tinggal setelah menikah. Tim Serumah sudah merangkum alternatif tempat tinggal untuk kalian newlywed couple.
Rumah
Adib dan Alif pasangan yang baru saja menikah Juni 2017 mengaku mereka lebih memilih untuk menyewa rumah sembari menyicil membeli rumah. “Lebih banyak ruang gerak aja. Lagian aku dan suami kan merantau. Gak ada siapa siapa disini. Jadi enak punya rumah kalau orang tua kami lagi main kesini.” jawab Adib.
Iis dan Lutfi juga menjawab hal yang serupa. Menurut mereka pasangan yang baru saja menikah seperti mereka lebih memilih mengontrak rumah terlebih dahulu. “Iya, soalnya kan banyak banget barang bawaan. Beda sama jaman kalau kita masih sendiri. Ada meja makan, ada kasur, dan barang-barang lainnya. Enggak cuma bawa baju doang. Jadi gak memungkinkan deh kalau menyewa kost meski itu kost eksklusif.” jawab Iis serius.
Kost Pasutri
Siska dan Mono memiliki pendapat lain. Mereka lebih memilih nyewa kost pasutri yang bisa sekamar berdua dan memiliki fasilitas dapur kecil. Keduanya sama-sama bekerja dan tidak akan di kamar selama hari kerja. “Iyaa, rumah orang tua aku kan di Bogor, biasanya kita sabtu minggu ke Bogor atau ke rumah orang tua Mono di Bekasi. Kalau hari kerja kami berdua pulang ke kosan (kost pasutri). Capek banget buat pulang pergi ke Bekasi atau Bogor.” Menurutnya memang sedikit susah menemukan kost pasutri karena biasanya kost kost itu dibuat untuk ditinggali satu orang.
Lain cerita dengan Nia dan Adam. Nia memiliki alasan lain kenapa di lebih memilih menyewa kost eksklusif. “Fasilitas yang ditawarkan kayak di hotel. Kamar bakal diberesin tiap hari. Kita berdua juga jarang masak. Jadinya sementara ini sewa kost dulu. Ada kepikiran sih buat beli rumah atau apartemen. Tapi itu mungkin dua tiga tahun lagi. Atau kalau memang kami sudah punya anak.”
Apartemen
Nia dan Adam juga menyetujui untuk membeli satu unit apartemen. Alasan Adam memilih apartemen sebagai pilihan tempat tinggal bersama Nia adalah karena fasilitas apartemen yang dia minat memenuhi kriteria sebagai tempat tinggal. “Iyaa, ada rumah sakitnya dekat, dekat banget ke kantor, ada sekolah SD sampai SMA juga yang bagus disini. Nia rencana akan berhenti kerja kalau sudah punya anak. Jadi akses dia kemana-mana juga tidak susah.”
Lain cerita dengan Petty dan Paul. Mereka memilih tinggal di apartemen yang disediakan oleh kantor Paul yang notabene seorang ekspatriat. “Saya sudah tinggal tiga tahun disini. Anak saya juga belum ada masalah selama tinggal disini. Cuma mungkin interaksi ke tetangga nya yang sangat rendah. Tapi dari segi keamanan, apartemen saya ini saya acungi jempol.” jawab Petty.
PIM (Pondok Indah Mertua)
Siapa yang tidak kenal PIM? Eits bukan mall yaa. Istilah yang digunakan oleh para pengantin baru yang tinggal dengan Mama Mertuanya.
Cleo dan Putra yang baru saja mempunyai seorang anak memilih tinggal di PIM. “Iyaa, aku dan Putra prefer tinggal sama orang tua aku. Kesian anakku gak ada yang jaga. Dan aku gak mau ninggalin anakku kalau cuma sama babysitter doang. Masih lebih percaya kalau Mama yang handle Keara sih.” jawab alasan Cleo mengapa dia memilih tinggal bersama orang tua.
Putra pun juga membuat pernyataan serupa, “Aku dan Cleo sama-sama kerja. Mamanya Keara kan baru melahirkan eh baru juga diterima di CPNS. Jadi daripada dia kepikiran kepikiran Keara terus kalau dipegang orang lain. Mending mama mertua bisa bantu-bantu jaga Keara. Apalagi mama mertua jago masak. Kita bisa tenang karena baby kita juga lagi MPASI.”
Lain cerita dengan Serena dan Aldi. Serena sudah tinggal dengan mama mertua selama empat tahun. “Ada enaknya ada enggaknya. Anak-anakku jadi manja banget sama mama mertua dan papa mertua. Suka sebel aja liat rumah berantakan sama mainan mereka.” curhat Serena. Meski begitu Serena sangat bersyukur kehadiran mama mertuanya. “kalau konflik sih ada sedikit. Yah tapi mama mertua aku gak ribet orangnya. Jadi so far hubungn kami masih bagus bagus aja. Buktinya aku betah tinggal sama mama mertua sampe empat tahun.”
Baik Aldi maupun Serena, mereka memang sedang membangun rumah. “Kami berencana pindah akhir tahun depan sih. Soalnya mau seenak apa pun rumah orang tua, tetep lebih nyaman kalau di rumah sendiri sih. Kalau kamu gimana? Sudah menentukan rencana akan tinggal dimana setelah menikah?