alasan merantau, menjadi perantau, merantau jauh dari orang tua, menjadi lebih mandiri

Tinggal di rumah sendiri, berkumpul bersama ayah ibu, apa-apa tersedia, makan makanan bergizi tiga kali sehari tepat waktu, kenal semua tetangga, uang jajan terjamin, pakaian bersih selalu siap, menguasai kulkas dan televisi, tentu nyaman sekali. Yang perlu kamu lakukan hanya menggeluti passion dan hobi. Fokusmu tidak perlu terbagi. Sepertinya hidup terlalu mudah, bukan?

Namun hidup sebenarnya tidak selalu semulus itu. Cobalah pergi merantau, tinggal terpisah dengan orangtua. Akan ada banyak sekali pelajaran hidup yang dapat kamu ambil.
Berikut ada lima alasan mengapa kamu harus merantau setidaknya sekali seumur hidup.

5 Alasan Merantau

  • Karena kamu manja

Kamu terbiasa dilayani oleh orang tua maupun ART di rumah. Kamu tidak pernah menyentuh cucian kotor ataupun turun ke dapur. Apapun yang kamu inginkan selalu dikabulkan.
Sekarang saatnya kamu merubah sikap manja yang melekat pada dirimu. Dengan tinggal sendiri terpisah dari orang tua, kamu akan belajar untuk memperjuangkan apa yang kamu inginkan. Kamu akan tahu bahwa baju kotor perlu dicuci agar bersih. Atau setidaknya kamu perlu membawanya ke laundri dengan membayar jasa.
Tinggal di perantauan bersama perantau lain, akan membuat kamu belajar menghormati hak orang lain. Serta belajar berbagi. Berbagi apa saja. Makanan, tawa, cerita. Banyak sekali. Selesai merantau, kamu pun akan menjadi pribadi yang lebih mandiri.

  • Karena kamu pemalas

Dari bangun tidur hingga tidur lagi kamu praktis tidak melakukan apa-apa. Kamarmu berantakan karena barang-barangmu berserak ke mana-mana. Kegiatan favoritmu adalah menonton TV, maraton film di dvd, atau streaming drama korea. Bahkan untuk makan pun, kamu menyuruh ART mengambilkan untukmu.
Sifat malasmu benar-benar tidak tertolong! Kamu harus mencoba hidup merantau. Di tempat di mana kamu harus mengurus dirimu sendiri, kamu akan belajar bahwa sifat malas tidak menghasilkan apapun. Kalau kamu hidup serumah dengan perantau lain, kamu akan “terpaksa” bergerak, merapikan barang-barangmu, mencari makanan, melaksanakan tugas piket, dan banyak lagi hal lain.
Meski awalnya terpaksa, lama-lama kamu akan terbiasa bekerja. Lalu lihat apa yang kamu dapat ketika kamu membuang jauh-jauh rasa malasmu!

  • Karena kamu pemalu

Teman-temanmu terbatas. Hanya itu lagi dan itu lagi. Kamu memang tidak pandai bergaul dan kamu merasa tidak nyaman berada di lingkungan baru. Kamu juga tidak tahu caranya memulai percakapan dengan teman baru.
Bukannya dengan merantau kamu langsung menjadi pribadi ekstrovert yang mudah akrab dengan orang baru. Tapi, tinggal di lingkungan baru bersama orang-orang baru akan membuatmu merasa harus bercakap-cakap dengan mereka. Simply supaya kamu tidak dikucilkan di perantauan. Mungkin proses adaptasimu tidak mudah. Namun kamu bisa terus berusaha dan berlatih agar tidak sepemalu sekarang.

  • Karena kamu penakut

Kamu tidak bisa sendirian. Bahkan ke kamar mandi pun kamu minta diantar ibu. Kamu menjerit heboh ketika listrik tiba-tiba mati di malam hari. Kamu tidak pernah mau ditinggal di rumah sendirian.
Serius, kamu harus merantau! Tinggal di perantauan akan memaksamu memberanikan diri menghadapi berbagai situasi. Ketika kamu ingin ke kamar kecil tengah malam, kamu tidak mungkin membangunkan roommate kamu ‘kan? Kecuali kamu mau dicap penakut yang annoying. Ketika semua housemate kamu punya acara seharian, sedangkan kamu harus tinggal di kos sendiri, tidak mungkin ‘kan kamu menahan salah satu housemate untuk menemani kamu? Dan coba lihat bagaimana reaksimu jika terjadi pemadaman bergilir di malam hari.

  • Karena kamu sudah dewasa

Tentu saja. Di atas semua alasan lain, kamu tahu kamu sudah beranjak dewasa. Inilah saatnya kamu merantau dan melihat dunia sesungguhnya.
Namun perlu diperhatikan di kota mana kamu akan merantau, tinggal di mana, bersama siapa, berapa lama. Kamu harus sudah memikirkan hal itu masak-masak. Kamu harus melakukan survey untuk tempat tinggal kamu di perantauan.

Kedengarannya memang ribet. Tapi kamu tidak mau ‘kan hidup terlunta-lunta di perantauan? Tidak mau juga ‘kan, mengalami banyak drama akibat punya roommate atau housemate yang menyebalkan luar biasa? Lagipula, jika kamu mendapatkan tempat tinggal yang sesuai kriteria tentu orang tuamu tidak perlu khawatir berlebihan. Hidup merantau pun lebih tenang.

Tentu saja, menemukan tempat tinggal di kota rantau sama sulitnya dengan menemukan jodoh. Cocok-cocokan. Bisa jadi bangunan dan fasilitas cocok, housemate tidak asik. Bisa jadi housemate baik hati namun bangunan tidak sesuai.

Bagaimana menggunakan Serumah.com?

Tapi tidak serumit itu sekarang. Kamu bisa mencari calon rumah/kos/apartemen sekaligus menyurvei kandidat housemate kamu. Buka saja serumah.com, lalu cari apa yang kamu cari.

Pertama, tentukan dulu kota tujuan kamu. Kedua, mulai cari rumah/kos/apartemen yang sesuai dengan keinginan kamu. Ketiga, seleksi calon housemate kamu. Lihat detail karakternya, apakah kamu kira akan cocok denganmu atau justru akan banyak berkonflik denganmu. Keempat, iklankan dirimu sendiri. Posting foto kamu dan jelaskan kamu sedang mencari housemate dengan kriteria tertentu di kota tertentu. Jangan lupa jelaskan kamu orang seperti apa, lalu biarkan perantau lain menemukanmu.

Mudah sekali penggunaannya. Tampilan websitenya user friendly dan bersih.

Selain mencari housemate atau kos, kamu bisa juga menawarkan kamar kamu di kota asal untuk ditinggali oleh perantau lain. Singkatnya, pasang iklan. Tentu dengan persetujuan orang tua kamu ya? Caranya mudah juga, pastikan kamu sign up dulu di website serumah.com, lalu unggah foto kamar yang akan kamu sewakan berikut detail fasilitas, kelebihan, jumlah penghuni rumah, karakter penghuni, kriteria penyewa, dan harga. Lalu tunggu apakah ada yang tertarik dengan tawaranmu.

Semoga bermanfaat. Dan selamat merantau !

Artikel ini ditulis oleh:
Virly Ka
www.jurnalsaya.com
virlyka.vka@gmail.com


SIGN INTO YOUR ACCOUNT CREATE NEW ACCOUNT

 
×
CREATE ACCOUNT ALREADY HAVE AN ACCOUNT?
 
×
FORGOT YOUR DETAILS?
×

Go up