flat sharing

Team building dan kerjasama yang banyak“–inilah kata-kata yang digunakan oleh Marsha Nadila, karyawan swasta berumur 25 tahun, untuk mendeskripsikan pengalamannya berbagi apartemen (flatsharing). Seru sekali rasanya mendengar berbagai cerita unik ketika saya berbincang dengan Marsha. Sekarang saatnya untuk berbagi ceritanya denganmu!

Berapa lama kamu berbagi apartemen?

Selama sekitar satu tahun.

Bisa jelaskan tipe apartemen kamu?

Saya tinggal di apartemen dengan dua kamar di Green Palace apartment, Jakarta Selatan.

Bisa ceritakan sedikit bagaimana kamu bisa memilih untuk tinggal di sana?

Awalnya saya berniat untuk mencari tempat tinggal yang jauh lebih nyaman daripada kos-kosan, jadi saya pikir apartemen adalah pilihan yang paling tepat. Saya juga memilih apartemen Green Palace (Rawajati, Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12750) karena lokasinya cukup dekat dari kantor saya. Selain itu, biaya sewanya juga cukup murah jika dibandingkan dengan wilayah lain di Jakarta.

Lalu bagaimana kamu bisa menemukan flatmate atau teman sekamarmu?

Mereka sebetulnya teman kerja saya dan saat itu kami sedang mengerjakan proyek yang sama di kantor. Akhirnya kami memutuskan untuk menyewa tempat tinggal bersama saja agar mudah untuk berkoordinasi. Alasan lainnya kami memutuskan untuk berbagi tempat tinggal tentunya adalah biaya hidup di Jakarta yang sangat tinggi, dan flatsharing sangat membantu meringankan beban kami.

Apa yang akhirnya membuatmu memutuskan untuk berbagi tempat tinggal dengan dua lelaki ini?

Yah, saya kenal dekat dengan mereka dan saya tahu mereka lelaki baik-baik, jadi saya oke saja. Selain itu, kami bertiga bersahabat dekat dan sudah menjadi semacam maskot di kantor karena kami bertiga suka bercanda. haha. Jadi kami sudah terbiasa bersama dan tidak ada masalah.

Bisa ceritakan bagaimana serunya tinggal bersama dengan teman satu kantor?

Biasanya kita saling membantu memecahkan masalah pekerjaan bersama-sama, bahkan saat tidak sedang di kantor. Itu salah satu manfaat berbagi tempat tinggal yang saya sangat nikmati dan bersyukur bisa merasakan. Manfaat lainnya tentu saat harus membayar sewa. Kami sudah membuat kesepakatan bersama di awal mengenai pembagian sewa, jadi semua sudah beres dan teratur sejak awal. Hal ini juga sangat membantu saya mengurangi pengeluaran bulanan. Jauh berbeda dibandingkan saat saya menyewa kamar sendiri di kos-kosan.

Oke, kalau tidak enaknya tinggal bareng ada tidak?

Hmm… mungkin karena tidak semua orang memiliki tingkat kebersihan dan kerapihan yang sama, jadi terkadang bisa jadi isu. Atau mungkin juga karena saya tinggal dengan dua lelaki jadi akhirnya saya yang lebih banyak membersihkan apartemen. Rasanya jadi seperti Cinderella yang tinggal dengan dua kakak laki-laki. haha.

Jadi bagaimana pendapatmu soal tren flatsharing yang semakin berkembang ini?

Menurut saya di Indonesia sudah banyak orang yang melakukannya, terutama kaum profesional muda. Apalagi jika mereka datang dari luar daerah dan tidak punya pilihan lain selain berbagi tempat tinggal untuk berhemat. Mungkin masih ada yang belum berani mencoba tapi itu wajar karena bukan merupakan budaya kita.

Sekarang setelah merasakan flatsharing atau berbagi tempat tinggal, apakah kamu akan merekomendasikannya ke orang lain?

Oh tentu. Yah, mungkin memang bukan untuk semua orang. Tapi flatsharing bisa jadi pengalaman yang menyenangkan lho, kalau dengan orang-orang yang tepat. Selain itu, keuntungannya tentu tidak bisa dipungkiri, siapa sih yang tidak mau memotong pengeluaran per bulan hingga setengahnya? haha.

Boleh minta pendapatmu tentang Serumah.com?

Menurut saya akan banyak orang yang menggunakan Serumah.com. Soalnya, saat ini info mengenai tempat untuk berbagi atau teman untuk sewa bareng sangat sedikit. Jadi situs ini bisa sangat berguna.


SIGN INTO YOUR ACCOUNT CREATE NEW ACCOUNT

 
×
CREATE ACCOUNT ALREADY HAVE AN ACCOUNT?
 
×
FORGOT YOUR DETAILS?
×

Go up