Mencari seseorang untuk menjadi pengganti flatmate yang akan pindah bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi harus dijalani. Setidaknya itulah yang dikatakan Katarina Mellyna, seorang dosen berumur 26 tahun, kepada saya ketika kami berbincang. Ia berbagi tempat tinggal dengan temannya selama setahun terakhir. Tetapi bulan depan, flatmate-nya sudah tidak akan tinggal lagi bersamanya. Simak berbagai cerita Katarina selama flatsharing.
Sudah berapa lama kamu berbagi apartemen dengan temanmu?
Sudah sekitar satu tahun.
Bisa jelaskan tipe apartemenmu?
Kami tinggal di apartemen dengan dua kamar, di Kebagusan City, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520.
Bisa ceritakan sedikit bagaimana kamu bisa memilih untuk tinggal di apartemen?
Saya saat itu sedang mencari tempat yang bisa memudahkan saya pergi ke kantor, serta tempat tinggal yang lebih praktis. Saya sudah mencoba mencari rumah kontrakan dan bahkan kos-kosan, tapi ternyata saya tidak bisa menemukan yang bagus. Pernah satu kali menemukan tempat yang lumayan dan menarik. Saya sudah suka sekali, tapi begitu menanyakan harganya ternyata mahal sekali. Jadi, apartemen deh.
Apakah ada faktor lain yang membuat kamu memilih sewa apartemen kebagusan city?
Lokasi dan akses. Ketika saya sedang survei mencari rumah dan kos-kosan, yang saya temukan biasanya aksesnya sulit. Jalan masuknya sempit dan agak masuk-masuk. Selain itu, kalaupun saya memilih rumah, rasanya terlalu besar kalau nantinya hanya akan dihuni oleh saya dan teman saya. Jadi, akhirnya apartemen tetap jadi pilihan karena ukurannya pas dan rasanya lebih nyaman. haha.
Bisa ceritakan mengenai flatmate atau teman sekamarmu? Di mana kalian pertama bertemu?
Ia sahabat saya sejak lama. Rumah kami berdekatan dan lokasinya cukup jauh dari pusat kegiatan kami. Akhirnya kami memutuskan untuk menyewa tempat tinggal bersama. Tapi bulan depan ia akan pindah, karena kantornya sudah pindah lokasi lebih dekat ke rumahnya.
Apakah kamu akan mencari flatmate baru?
Tentu saja, tapi saya tidak buru-buru. Saya akan meneruskan sewa sendiri sampai saya menemukan flatmate baru yang cocok dan akan akrab dengan saya.
Bisa ceritakan enaknya punya flatmate?
Rasanya kita tidak pernah sendirian. Selalu ada teman yang menemani, bisa diajak ngobrol dan bisa berbagi tugas rumah bersama. Misalnya menyapu, bersih-bersih, memasak, dan sebagainya.
Kalau tidak enaknya?
Yah, terkadang bisa soal tagihan atau aturan berbelanja. Giliran siapa yang berbelanja, pembagian jatahnya, dan sebagainya. Selain itu, mungkin isu kebersihan juga ya.
Apa pendapatmu soal flatsharing atau berbagi tempat tinggal? Apakah itu sesuatu yang kamu rekomendasikan ke orang lain?
Ya, tentu saja. Asal dilakukan bersama orang yang tepat. Penting sekali untuk memilih flatmate yang pas dan cocok dengan kita. Sahabat sendiri pun belum tentu lho bisa jadi flatmate yang baik. Bisa saja mereka punya kebiasaan sehari-hari yang jauh berbeda dengan kita. Oh iya, cara kita berkomunikasi dengan flatmate juga menurut saya penting. Contohnya, kalau ada sesuatu yang saya lakukan dan ia tidak suka, ia akan langsung memberitahu saya dengan cara yang tidak membuat saya tersinggung. Saya sangat menghargainya. Untungnya, flatmate saya sekarang punya kebiasaan dan pemahaman yang kurang lebih serupa dengan saya. Karena itu, kami bisa sharing dengan baik dan tidak ada masalah.
Apa cara yang akan kamu gunakan sewaktu mencari flatmate baru nanti? Apakah kamu akan menggunakan Serumah.com?
Tentu saya akan menggunakan berbagai cara. Salah satunya, bertanya-tanya pada teman di sekitar saya apakah ada yang sedang mencari tempat tinggal atau teman untuk menyewa tempat bersama. Tapi untuk mempermudah lagi, saya akan menggunakan Serumah.com terutama karena berbagai filter yang tersedia, untuk memastikan flatmate saya memiliki preferensi yang sama dengan saya. Karena menurut saya sangat penting untuk memiliki kesamaan dengan flatmate ketika sedang berbagi tempat tinggal. Contohnya, punya tingkat kebersihan yang sama, atau sikap yang sama.